KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt,karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yaitu:”Laporan Praktek Lapangan Kegiatan Pembelajaran
Fungsional” dengan lancar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya.
Dalam
proses penyusunan dan penyelesaian laporan ini,tentu terdapat banyak halangan
dan rintangan.Namun berkat motivasi,petunjuk serta bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik.Dalam hal ini kami
juga menyadari bahwa dari hasil tentu terdapat banyak kekurangan dan itu
merupakan hal yang lumrah sebagai manusia yang tidak pernah luput dari
kekhilapan maupun kesalahan.
Oleh
karena itu dalam kesempatan ini,dengan segala kerendahan hati kami selaku
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
- Drs.Zulkarnain Abto selaku Dosen Pembimbing
- Kepala Desa Paya Angus Kec.Sungai Rotan Kab.Muara Enim
- Warga kelompok belajar nusa indah Desa Paya Angus
- Rekan-rekan mahasiswa Universitas Terbuka semester 7 khususnya untuk kelas A yang kami banggakan.
Semoga Allah Swt melimpahkan
rahmat dan karunia-NYA kepada kita semua dan laporan ini dapat
bermanfaat.Amin...
Paya Angus,Oktober 2010
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Program
S 1 PGSD UT adalah merupakan salah satu program pendidikan yang khusus mendidik
para mahasiswanya untuk menjadi tenaga guru,khusunya guru sekolah dasar.Dengan
demikian diketahui bahwa tujuan pendidikan S 1 kependidikan adalah bahwa
nantinya para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahannya dapat
bertugas sebagai guru sekolah dasar (SD).
Salah
satu mata kuliah yang tertera di kurikulum S1 PGSD yaitu Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan.Ini merupakan mata kuliah yang dilakukan mahasiswa dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat,yang berupa praktek-praktek lapangan.Salah satu
contohnya dalam bidang “Keaksaraan Fungsional” dengan tema “Buta Aksara
Lanjutan”.Praktek lapangan wajib dijalani oleh setiap mahasiswa PGSD semester 7.
Praktek
lapangan ini dilaksanakan pada tahun registrasi 2010.2 selama seminggu yang
dimulai dari tanggal 04 Oktober 2010 -09 Oktober 2010.Praktek lapangan ini
dilaksanakan secara perorangan dengan bimbingan seorang dosen pembimbing.Adapun
penulis melaksanakan kegiatan ini di Desa Paya Angus Kec.Sungai Rotan Kab.Muara
Enim.
B.Tujuan
Praktek
lapangan ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan secara langsung tentang
bagaimana cara mengajar yang baik khususnya dalam menghadapi warga belajar buta
aksara lanjutan.
2. Mengetahui KBM yang baik dalam menghadapi warga
belajar buta aksara lanjutan.
3. Mengetahui kesulitan –kesulitan yang
dialami oleh tutor dan warga belajar.
4. Mengetahui keadaan yang sesungguhnya di
lingkungan warga belajar.
5. Meningkatkan kwalitas pengetahuan warga
belajar dalam melaksakan kegiatan belajar membaca,menulis, dan berhitung.
C.Masalah
Kesulitan
yang dihadapi oleh warga belajar buta aksara lanjutan adalah,walaupun mereka
sudah dapat membaca dan menulis tetapi masih belum lancar. Sehingga walaupun
mereka sudh memiliki pengetahuan, namun mereka belum memiliki kemampuan
fungsional yang diperlukan dalam kehidupan sehari–hari. Hal tersebut karena
mereka biasanya jarang menggunakan keterampilan membaca, menulis dan berhitung
dalam kehidupan sehari–harinya.
Tingkat
belajar keaksaraan fungsional bidang buta aksara lanjutan, kesulitan yang
dihadapi warga belajar dalam pelajaran membaca, menulis, dan berhitung adalah
adanya rasa kaku dalam menulis, belum mampu mengartikan sebuah kalimat dengan
jelas, serta adanya kesulitan dalam berhitung. Dengan kata lain para warga
belajar mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan ajar, kurangnya tenaga
pembimbing,serta kurang tepatnya metode penerapannya dalam kehidupan sehari
–hari.
D.Manfaat/Hasil Kegiatan
Dengan
adanya Kegiatan Praktek Lapangan Kegiatan Pembelajaran Keaksaraan Funsional ini
diharapkan para warga belajar nusa indah di Desa Paya Angus akan mendapatkan
manfaat–manfaat sebagai berikut :
- Memanfaatkan kemampuan bacanya untuk memperoleh informasi dan ide–ide baru.
- Memanfaatkan keterampilan menulisnya untuk menggambarkan pengalaman, peristiwa–peristiwa, kegiatan yang dilakukan, membuat rencana dan bahkan membuat proposal.
- Memanfaatkan keterampilan berhitungnya untuk mengatur keuangan,menentukan batas dan melakukan perhitungan–perhitungan yang berkaitan dengan tugasnya sehari–hari, dan menghitung banyaknya sumber–sumber atau masalah.
- Berdiskusi dan menganalisis masalah dan sumber–sumber atau potensi yang ada di lingkungannya.
- Mencoba ide–ide baru yang dipelajari dari bahan bacaan, dapat menulis dengan benar, menganalisis dan berdiskusi, dan dapat melaksanakan kegiatan belajarnya secara mandiri.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A.Tempat dan Waktu
1. Tempat
Pelaksanaan praktek lapangan dilaksanakan di Desa
Paya Angus Kec.Sungai Rotan Kab.Muara Enim
Pusat
kegiatan lapangan di Desa Paya Angus kampung 1.Adapun tenaga tutorial untuk
warga belajar nusa indah adalah sebagai berikut:
a. Pengelola :Kepala
desa Paya Angus
b. Tutor :Eka
Septyawati
NIM :821 999 931
2. Waktu
Praktek lapangan kelompok belajar nusa indah di
Desa Paya Angus dilaksanakan selama 6(enam) hari.Dimulai dari tanggal 04 Oktober – 09 Oktober 2010 dimulai dari
pukul 14.00 - 16.00.
B.Materi Pelatihan
1. Materi
Pembelajaran
membaca,menulis dan berhitung adalah pembelajaran yang erat hubungannya dengan
kehidupan sehari –hari dissesuaikan dengan keadaan masyarakat sekitar.
2. Media
Pembelajaran
membaca,menulis,dan berhitung untuk warga belajar yang rata –rata cukup umur
yang diperlukan adalah pendekatan,metode,teknik,dan media yang tepat dalam
pelaksanaan kegiatan tutorial.
Adapun
media –media yang dibutuhkan dalam pembelajaran ini adalah gambar –gambar pada
karton,buku –buku cerita sederhana (bisa berupa buku cerita anak),soal –soal
hitungan sederhana dsb.Media disesuaikan dengan masing –masing materi
.
3. Sumber
* Standar Kompetensi Keaksaraan Tingkat Lanjutan
* Eyd
C. Strategi dan Deskripsi Kegiatan
Seluruh kegiatan pembelajaran harus menekankan
pada kemampuan berbahasa,membaca,dan menulis yang termasuk dalam kategori dalam
berbahasa dalam kurikulum pendidikan dasar 1994 dinyatakan “Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia” adalah program untuk mengembangkan pengetahuan
keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.
Lebih
lanjut dalam rambu –rambu pengajaran dan sastra Indonesia butir ketujuh
dijelaskan bahwapembelajaran bahasa mencakup mendengarkan,berbicara dan menulis
sastra.Hasil yang diharapkan (Depdik Bup,1993:16-17).
Materi
“Keaksaraan Fungsional” yang kita tutorialkan adalah keterampilan membaca dan
menulis oleh karena itu pembelajaran orang dewasa diperlukan teknik –teknik
yang tepat.
Kesulitan
warga belajar dalam pembelajaran keterampilan membaca,menulis,dan berhitung
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
- Kurangnya pengetahuan warga belajar tentang teknik membaca,menulis,dan berhitung yang tepat.
- Keadaan ekonomi warga belajar.
- Kurangnya penyuluhan pemerintah tentang buta aksara.
- Kurangnya sarana dan prasarana
Usaha untuk mengatasi
kesulitan tersebut dengan diberikannya bimbingan dan penyuluhan mengenai buta
aksara oleh pemerintah maupun praktek lapangan secara langsung khususnya dalam
bidang membaca dan menulis bagi warga belajar di pedesaan.Pendekatan yang
dilakukan yaitu kontek lokal,desain lokal,dan proses partisipasi.
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
A.Temuan Hasil Evaluasi
Setelah
diadakan observasi dan tanya jawab dengan warga belajar,maka diketahui permasalahan
yang dihadapi oleh warga belajar terutama pembelajaran membaca,menulis,dan
berhitung lanjutan dari 5 orang warga belajar ditemukan sebagai berikut :
1. 3 oarang warga lancar membaca,tapi menulis dan
berhitung tidak lancar
2. 4 orang warga lancar membaca dan menulis,tapi
berhitung tidak lancar
Kegitan
praktek lapangan ini bersifat menunjang program
pemerintahan dalam rangka menuntaskan buta aksara,meningkatkan kemampuan
warga belajar dalam pembelajaran CALISTUNG (baca,tulis,hitumg)agar nantinya
dapat digunakan dalam kehidupan sehari –hari.
B.Temuan Hasil Evaluasi Produk
Berdasarkan
hasil diskusi setelah observasi dan pengajian materi,maka hasil yang dicapai
setelah penyajjian materi baca,tulis,hitung ialah hasil secara kualitatif.
Hasil
belajar yang dicapai secara kuantitatif yaitu warga belajar mengetahui tehnik
pembelajaran keterampilan membaca,menulis dan berhitung,maka warga menyadari
pentingnya ketiga keterampilan tersebut.
Keterampilan
membaca adalah suatu keterampilan untuk memperoleh pesan dari suatu
tulisan,seperti yang dijelaskan oleh Tarigan(1990) dia menyatakan “membaca”
adalah suatu proses yang dilakukan sastra untuk memperoleh pesan –pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata –kata/bahasa tulis.
Warga
belajar memiliki kreatifitas untuk menciptakan suasana belajar
membaca,menulis,dan berhitung dengan memanfaatkan barang –barang yang tidak
terpakai lagi seperti :kalender,koran bekas,dan kemasan –kemasan sebuah
produk.Kemudian warga belajar lebih terampil membagi waktu untuk belajar
sendiri di rumah sesuai dengan materi yang diberikan.
C.Pembahasan
Dari hasil observasi disimpulkan bahwa kinerja
warga belajar selama proses pembelajaran sangatlah baik karena didalam
pembelajaran keaksaraan fungsional khususnya bidang buta aksara lanjutan,warga
belajar dituntut untuk lancar membaca,menulis,dan berhitung dengan baik.Hail
ini membuat warga belajar bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
dan berusaha dengan baik.
Dari
pembahasan diatas dapat disimoulkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar dibidang
buta aksara lanjutan dapat membuat warga senang dalam belajar.Hal ini dapat
kita lihat dari kinerja warga yang tinggi,sikap warga belajar yang postif
didukung dengan kemampuan yang tergolong baik.
Walaupun
hasil praktek lapangan yang didapat memuaskan,namun tutor juga mengalami
kendala dalam membagi waktu pada saat praktek di lapangan.Seharusnya pada tiap
pertemuan setiap warga mempesentasikan hasil kinerjanya di depan kelas.Namun
waktu tidaklah memungkinkan,oleh karena itu hanya beberapa warga saja yang
mempresentasikan hasil kerjanya.Hal ini disebabkan karena pelaksanaan
membutuhkan waktu yang relatif lama.Hambatan –hambatan tersebut dikarenakan
praktek lapangan ini memerlukan waktu yang lama,sedangkan waktu yang disepakati
bersama dalam melaksanakan kegiatan ini hanya dilaksakan dalam waktu yang
singkat.
D.Gambaran Keaktifan Warga Belajar
Keaktifan warga belajar memang sangat berperan
dalam kegiatan pelaksanaan keaksaraan fungsional ini,dalam hal ini ada beberapa
langkah –langkah yang perlu disampaikan yaitu :
- Warga belajar datang tepat waktu,kegiatan pembelajaran dimulai dengan cerita tanya jawab,dimana warga belajar bebas mengeluarkan pendapat yang berkenaan dengan kegiatan ini.
- Meminta warga belajar membaca kalimat –kalimat pendek.
- Meminta warga belajar untuk menuliskan beberapa kalimat pendek.
- Topik pembelajaran baca dan tulis sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sehari –hari.
- Tutor mengajak warga belajar untuk latihan menghitung bersama –sama dimulai dengan menghitung sederhana.
- Tutor mengajak warga untuk membaca cerita pendek bersama –sama.
- Tutor meminta warga belajar untuk merangkai beberapa kalimat menjadi sebuah paragrap sederhana.
Demikianlah gambaran keaktifan
warga belajar sampai penilaian pembelajaran,penilaian yang dikembangkan dalam
program keaksaraan fungsional terdiri atas penilaian awa,penilaian proses dan
penilaian hasil belajar.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari
kegiatan praktek lapangan ini banyak sekali memberikan manfaat khususnya bagi
penulis,diantaranya memberikan pengalaman bagi penulis tentang bagaimana
mengajar dan menghadapi warga belajar buta aksara lanjutan.
Dari
hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa :
- Tingkat kinerja warga belajar pada pembelajaran keaksaraan fungsional bidang buta aksara lanjutan dinilai tinggi.Hal ini dapat dilihat dari observasi yang menunjukan bahwa terdapat beberapa warga yang belum lancar membaca,menulis dan berhitung.
- Sikap warga terhadap pembelajaran keaksaraan fungsional.Tutor dan proses pembelajaran keaksaraan fungsional bidang buta aksara lanjutan yang telah dilaksanakan termasuk dalam kategori positif.Hal ini dapat dilihat dari semangat warga yang selalu datang 10 menit sebelum pembelajaran dimulai.
- Kemampuan warga belajar setelah pembelajaran keaksaraan fungsional bidang buta aksara lanjutan dinilai dalam kategori baik.Hal ini dapat dilihat dari hasil yang menunjukan bahwa hasil yang diperoleh oleh warga dari yang belum lancar membaca,menuli,dan berhitung,sekarang menjadi lancar membaca,menulis,dan juga berhitung.
- Pembelajaran keaksaraan fungsional bidang buta aksara lanjutan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melaksakan 3 pelajaran yaitu :baca,tulis,dan hitung.
B.Saran
Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan
praktek lapangan,didapatkan saran –saran sebagai berikut :
- Guru hendaknya melaksanakan apresiasi dan motivasi pada saat membuka pelajaran untuk memusatkan perhatian warga belajar dan menimbulkan kesiapan mental mental warga belajar dalam mengikuti pembelajaran.
- Sebaiknya dalam proses pembelajaran guru menggunakan alat peraga agar pembelajaran lebih bermakna dan lebih menarik bagi warga.
- Memperbaiki proses belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan warga.
C. Tindak Lanjut
Sebagai akhir kegiatan di kelompok belajar nusa
indah banyak temuan –temuan yang bersifat positif dan ada juga sebaliknya.Dari
hasil observasi awal sebagian warga belajar terdapat beberapa warga belajar
yang belum lancar membaca,menulis,dan berhitung.Ada juga pernah duduk di bangku
sekolah meskipun hanya tamat SD,kemudian mereka jarang menggunakan kemampuan
baca,tulis,dan hitung mereka yang menyebabkan mereka buta aksara.
Dari
uraian di atas diketahui bahwasannya kegiatan keaksaraan fungsional ini sangat
perlu unutuk ditindaklanjuti agarmereka dapat terus melatih kemampuan
baca,tulis dan hitung mereka.Namun mengingat terbatasnya sarana dan prasarana
yang tersedia serta keterbatasan waktu menyebabkan kita tidak dapat memaksa
mereka untuk terus melatih kemampuan mereka.Maka dari itu kesadaran mereka
untuk datang tepat waktu pada kegiatan keaksaraan fungsional ini amatlah
membanggakan.
Untuk
masa yang akan datang kebutuhan belajar harus benar –benar kita persiapkan
dengan baik agar apa yang kita harapkan dapat tercapai.
2 komentar:
maaf saya mau tanya dalam pembuatan laporan dan praktik ini apakah anda juga membuat SUKMA ( surat melek aksara ) yang diminta ke dinas pendidikan. dan usia yg anda observasikan dr usia berapa untuk praktik ini ? mohon di jawab .. terimakasih
KISAH CERITA SAYA ~ SUKSES JADI PNS
Assalamu Alaikum wr-wb, mohon maaf sebelum'nya saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS, saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi Pemerintan Manapun, saya sudah 7 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 2 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari tempat saya honor mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-2174-0123 dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk DR. HERMAN. M.SI No beliau selaku direktur aparatur sipil negara di bkn pusat Hp beliau 0853-2174-0123 siapa tau beliau masih bisa membantu anda. Wassalam....
Posting Komentar